*masih tentang
rendy*
Sodara sepupu gue, sebut aja Tian, adalah teman main dan teman
nongkrong rendy. hubungan tian dan rendy udah kayak kakak - beradik (setidaknya
itu menurut gue). rendy sering banget main kerumah tian, bahkan sering nginep
pula. gue juga termasuk orang yang paling sering main kerumah tian. gue sering
nginep dan menghabiskan waktu disitu, karna buat gue itu adalah tempat tinggal
kedua gue. nyokap tian gapernah ngomel apalagi marah kalo gue dateng
kerumahnya, justru dia malah seneng. oh iya hampir lupa, nyokap tian adalah
mama baptis gue, makanya udah gue anggap nyokap kedua. keseringan main dirumah
tian inilah yang buat gue sama rendy jadi sering ketemu, sering ngobrol malah
terkadang gue 'ngurusin' dia. awalnya canggung kayak orang baru kenal.
tapi lama - lama, kita udah tau sifat masing2 dan nyambung kalo ngobrol.
Rendy itu tipe orang yang seru dan suka tantangan. pernah waktu
itu pas ulang tahun om gue , -lupa tepatnya tanggalnya brapa- rendy diajak sama
keluarga besar gue untuk liburan di Anyer. pas sampe di Anyer, rendy langsung
ke pantai dan berdiri hampir ke tengah laut. sekeluarga panik karna takut rendy
kebawa ombak. tapi dengan tenangnya rendy malah ketawa dan bilang "enak
tau.." setelah dia bermain-main dengan ombak, dengan santainya dy nyamperin
gue dan membawa segunung pasir lalu dilempar ke rambut gue. gue yang daritadi
lagi nunduk sambil nulis2 nama di pasir langsung berdiri dan kejar dy sambil
bawa tumpukan pasir tadi. hasilnya? nihil. emang dasar cowok, larinya kuat
banget -_-"
setelah puas main di pantai, gue memutuskan kembali ke cottage dan
mandi. selesai mandi gue ke teras buat liat2 pemandangan disitu. ga lama
kemudian, sodara2 gue dateng dengan kondisi pakaian utuh. sedangkan rendy? dia
hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada. ternyata dy melepas baju
selama berada di pantai tadi. bibirnya biru dan badannya menggigil. "rendy
pasti kedinginan" ucap gue dalam hati. kak dita yang daritadi ikutan main
di pantai, menyusul sodara2 gue dan rendy untuk kembali ke cottage. "rendy,
ini baju lo.. cepetan mandi, badan udah menggigil gitu" omel kak dita.
(for your info, kak dita ini tetangga sebelah rumah yang udah cukup dekat sama
keluarga besar gue. makanya pas ultah om gue, dia diajak ke Anyer). rendy cuma
nyengir kuda diomelin gitu. tapi sepertinya dia emang udah enggak tahan dingin,
dan langsung ngacir ke kamar mandi. gue yang daritadi cuma diam2 aja ngelihat
ulah mereka langsung inisiatif bikin teh panas dan bantu siapin makanan. iya
gue tau gue enggak bisa masak, makanya gue cuma bikinin indomie rebus.
-_______-"
mereka udah selesai mandi dan makan, kegiatan selanjutnya adalah
bikin tattoo. rendy suka tattoo tapi selama di Anyer dia enggak mau coba buat
bikin tattoo. katanya gambar abang tattoo nya jelek2 jadi dia ragu. well, itu
pilihan dia. gue dan sodara2 gue termasuk tian dan yang lain heboh gara2
tattoo. setelah memilah-milah akhirnya gue memutuskan untuk bikin tattoo gothic
tulisan nama gue sendiri. cukup bagus menurut gue, tapi beberapa sodara gue
bilang kurang bagus :/ uhhh, terserah deh. rendy juga ikutan berkomentar liat
hasil tattoo yang ada di lengan tangan kiri gue. kata dia,
"lumayanlah..". gue cuma tersenyum manis. menattoo ternyata kegiatan
yang cukup lama sepertinya buat rendy. dan seperti biasanya, dia bikin ulah.
ketika gue dan sodara2 gue yang lain kepo dengan tattoo, rendy dengan antengnya
naik ke pohon dan duduk disitu. gue enggak tau apa maksud dia melakukan itu,
tapi yang pasti dia bertingkah seperti, ehem.. monyet! hahaha. rendy yang
bodoh!
malam harinya kita (gue, sodara2gue, dan rendy) jalan-jalan dekat
pantai, dan mampir ke sebuah kedai/pondok kopi. suasana nya tenang karna cuma
ada suara ombak. diantara kita ga ada yang memulai percakapan sehingga terlihat
sepi. dari jauh terdengar suara orang pesta pantai dan musik2 yang mengiringi
acara pesta tersebut. tian membuka obrolan, "gila, itu orang bikin pesta
musiknya gede banget, kedengaran sampe sini.." . "yoi.." jawab
rendy. diam. suasana kembali sunyi senyap dan hanya suara ombak serta musik2
orang yang sedang berpesta pantai yang terdengar. dinginnya malam menyelimuti
kami, dan beberapa tetes air hujan mulai membahasi kami. akhirnya kami
memutuskan kembali ke cottage. sampai di cottage kami kembali duduk di teras,
tapi dengan suasana yang berbeda dibanding di kedai kopi tadi. om dan tante
serta keponakan gue saling asyik ngobrol dan becanda. ah, gue merindukan
keramain keluarga itu.
4 hari 3 malam berada di Anyer cukup menyenangkan. setiap hari
aktivitas kami hanya makan-tidur-ke pantai-main di halaman dekat cottage-ke
kedai kopi. bahagia itu sederhana :) kami kembali kerumah menggunakan mobil.
ya, pulang-pergi kami menggunakan mobil dan tidak terlalu lama berada di mobil
yang penuh dengan banyak orang. tapi harus gue akui, cukup sesak berada di
mobil selama perjalanan dari rumah ke Anyer dan sebaliknya.
*baca kelanjutannya di Agustus 2011 part 3 ya*