Kamis, 30 Agustus 2012

Agustus 2011 part 2


*masih tentang rendy*

Sodara sepupu gue, sebut aja Tian, adalah teman main dan teman nongkrong rendy. hubungan tian dan rendy udah kayak kakak - beradik (setidaknya itu menurut gue). rendy sering banget main kerumah tian, bahkan sering nginep pula. gue juga termasuk orang yang paling sering main kerumah tian. gue sering nginep dan menghabiskan waktu disitu, karna buat gue itu adalah tempat tinggal kedua gue. nyokap tian gapernah ngomel apalagi marah kalo gue dateng kerumahnya, justru dia malah seneng. oh iya hampir lupa, nyokap tian adalah mama baptis gue, makanya udah gue anggap nyokap kedua. keseringan main dirumah tian inilah yang buat gue sama rendy jadi sering ketemu, sering ngobrol malah terkadang gue 'ngurusin' dia. awalnya canggung kayak orang baru kenal. tapi lama - lama, kita udah tau sifat masing2 dan nyambung kalo ngobrol.

Rendy itu tipe orang yang seru dan suka tantangan. pernah waktu itu pas ulang tahun om gue , -lupa tepatnya tanggalnya brapa- rendy diajak sama keluarga besar gue untuk liburan di Anyer. pas sampe di Anyer, rendy langsung ke pantai dan berdiri hampir ke tengah laut. sekeluarga panik karna takut rendy kebawa ombak. tapi dengan tenangnya rendy malah ketawa dan bilang "enak tau.." setelah dia bermain-main dengan ombak, dengan santainya dy nyamperin gue dan membawa segunung pasir lalu dilempar ke rambut gue. gue yang daritadi lagi nunduk sambil nulis2 nama di pasir langsung berdiri dan kejar dy sambil bawa tumpukan pasir tadi. hasilnya? nihil. emang dasar cowok, larinya kuat banget -_-"

setelah puas main di pantai, gue memutuskan kembali ke cottage dan mandi. selesai mandi gue ke teras buat liat2 pemandangan disitu. ga lama kemudian, sodara2 gue dateng dengan kondisi pakaian utuh. sedangkan rendy? dia hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada. ternyata dy melepas baju selama berada di pantai tadi. bibirnya biru dan badannya menggigil. "rendy pasti kedinginan" ucap gue dalam hati. kak dita yang daritadi ikutan main di pantai, menyusul sodara2 gue dan rendy untuk kembali ke cottage. "rendy, ini baju lo.. cepetan mandi, badan udah menggigil gitu" omel kak dita. (for your info, kak dita ini tetangga sebelah rumah yang udah cukup dekat sama keluarga besar gue. makanya pas ultah om gue, dia diajak ke Anyer). rendy cuma nyengir kuda diomelin gitu. tapi sepertinya dia emang udah enggak tahan dingin, dan langsung ngacir ke kamar mandi. gue yang daritadi cuma diam2 aja ngelihat ulah mereka langsung inisiatif bikin teh panas dan bantu siapin makanan. iya gue tau gue enggak bisa masak, makanya gue cuma bikinin indomie rebus. -_______-"

mereka udah selesai mandi dan makan, kegiatan selanjutnya adalah bikin tattoo. rendy suka tattoo tapi selama di Anyer dia enggak mau coba buat bikin tattoo. katanya gambar abang tattoo nya jelek2 jadi dia ragu. well, itu pilihan dia. gue dan sodara2 gue termasuk tian dan yang lain heboh gara2 tattoo. setelah memilah-milah akhirnya gue memutuskan untuk bikin tattoo gothic tulisan nama gue sendiri. cukup bagus menurut gue, tapi beberapa sodara gue bilang kurang bagus :/ uhhh, terserah deh. rendy juga ikutan berkomentar liat hasil tattoo yang ada di lengan tangan kiri gue. kata dia, "lumayanlah..". gue cuma tersenyum manis. menattoo ternyata kegiatan yang cukup lama sepertinya buat rendy. dan seperti biasanya, dia bikin ulah. ketika gue dan sodara2 gue yang lain kepo dengan tattoo, rendy dengan antengnya naik ke pohon dan duduk disitu. gue enggak tau apa maksud dia melakukan itu, tapi yang pasti dia bertingkah seperti, ehem.. monyet! hahaha. rendy yang bodoh!

malam harinya kita (gue, sodara2gue, dan rendy) jalan-jalan dekat pantai, dan mampir ke sebuah kedai/pondok kopi. suasana nya tenang karna cuma ada suara ombak. diantara kita ga ada yang memulai percakapan sehingga terlihat sepi. dari jauh terdengar suara orang pesta pantai dan musik2 yang mengiringi acara pesta tersebut. tian membuka obrolan, "gila, itu orang bikin pesta musiknya gede banget, kedengaran sampe sini.." . "yoi.." jawab rendy. diam. suasana kembali sunyi senyap dan hanya suara ombak serta musik2 orang yang sedang berpesta pantai yang terdengar. dinginnya malam menyelimuti kami, dan beberapa tetes air hujan mulai membahasi kami. akhirnya kami memutuskan kembali ke cottage. sampai di cottage kami kembali duduk di teras, tapi dengan suasana yang berbeda dibanding di kedai kopi tadi. om dan tante serta keponakan gue saling asyik ngobrol dan becanda. ah, gue merindukan keramain keluarga itu.

4 hari 3 malam berada di Anyer cukup menyenangkan. setiap hari aktivitas kami hanya makan-tidur-ke pantai-main di halaman dekat cottage-ke kedai kopi. bahagia itu sederhana :) kami kembali kerumah menggunakan mobil. ya, pulang-pergi kami menggunakan mobil dan tidak terlalu lama berada di mobil yang penuh dengan banyak orang. tapi harus gue akui, cukup sesak berada di mobil selama perjalanan dari rumah ke Anyer dan sebaliknya.

*baca kelanjutannya di Agustus 2011 part 3 ya*

Rabu, 29 Agustus 2012

Agustus 2011



*Ran - Selamat Pagi*

Percaya atau enggak, saat ini gue berada di kantor dan kegiatan gue yang pertama di hari rabu ini adalah ngeblog-ing -_____-" well, gue emang lagi pengen nulis banget. sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor gue memikirkan tentang tulisan apa yang mau gue share disini. dan jawabannya adalah 'percintaan'.
Percintaan? membosankan! tadinya gue pikir juga begitu. udah terlalu banyak orang yang share mengenai kehidupan pribadi mereka bahkan sampai urusan percintaan segala. Haha.. Tapi gue cuma mau menuangkan apa yang ada dipikiran gue detik ini juga. Masih mau dilanjutin ga nih? udahlah, baca aja ;)
.....................................................................................................................................

Semua berawal dari Agustus 2011. udah setahun berlalu sih, tapi gue masih inget masa-masa itu. tiap detik hape gue berbunyi nada sms. dan cukup sering gue mengacuhkan beberapa orang didekat gue cuma karena bales sms dari si pengirim, sebut aja namanya Rendy. Entah perasaan apa yang muncul tiap kali gue sms-an sama dia. Gue sama rendy berteman cukup lama, sejak kecil. bahkan tante nya pernah menjadi tetangga sebelah rumah gue. tapi pertemanan gue sama dia cukup unik (menurut gue). kau tahu? gue dan rendy tidak pernah berkomunikasi layaknya seorang teman. setiap ketemu dia, gue cuma melemparkan seulas senyum, begitupun sebaliknya. kita emang ga terlalu akrab, tapi keluarga gue dan keluarga dia cukup dekat dan bersahabat. Gue emang ga terlalu peduli pada awalnya, karena itu terjadi ketika gue masih sd, haha.

Beranjak smp, gue mulai -falling in love- sama seorang kakak kelas anak sma. ya, walaupun banyak orang yang bilang itu namanya 'cinta monyet' tapi gue tetap enjoy dan perasaan itu tetap ada hingga sma kelas 1. haha-_-" miris ga sih? whatever lah ya ;) dan pada suatu kesempatan, gue ikutan dalam drama natal sekolah. disitu gue mulai menjalin hubungan pertemanan sama kakak kelas yang gue taksir. hubungan pertemanan yang kemudian menjadi hubungan pdkt yang membawa bencana :( gue sempat dekat sama dy (walaupun ga lama) tapi gue ga pernah tau apa yang dia rasain sama gue. belakangan ini gue dapet kabar kalo dia suka sama teman gue, sebut aja Adel. perlahan tapi pasti gue mundur dan jaga jarak supaya perasaan gue ke dia ga terlalu jauh. namanya juga hati, pasti gabisa langsung lepas gitu aja dong. gue cukup sakit melihat Adel dekat dengan kakak kelas yang gue taksir. tapi apa boleh buat? gue suka dia, dia suka Adel, dan Adel? entahlah..

Lanjut sma, gue udah lupa arti cinta seorang pacar. bahkan gue juga cuek sama kehidupan asmara gue yang brantakan itu. well, life must go on! *pukpukpundaksendiri* tapi tanpa gue sadari, tiba2 gue seperti merasakan indahnya jatuh cinta lagi. dan orangnya adalah Rendy!!! iya, Rendy yang pernah gue taksir waktu sd dulu. entah apa yang terjadi, gue sama rendy cukup dekat sekarang. kalau ditanya gimana awal critanya sampe gue sama rendy bisa dekat, gue sendiri pun gatau harus jawab apa. semua mengalir begitu aja tanpa arahan yang pasti. sedikit demi sedikit, gue flashback mengenai awalnya gue ke rendy dan sebaliknya sampe kita bisa sedekat ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*lanjut di Agustus 2011 part 2 ya*


Selasa, 14 Agustus 2012

TK dan Kenangan


Bintang Kejora memang penuh kenangan. Tidak bisa dipungkiri selama kurang lebih 10 tahun gue berada disana, mulai dari TK hingga SMP banyak kejadian atau peristiwa hebat tak terduga maupun terduga. TK atau Taman Kanak-Kanak memang menyajikan serangkaian pembelajaran mengenai membaca, berhitung, menulis bahkan menari dan menggambar/mewarnai bagi seukuran anak dibawah 5 tahun. Dan gue pun mengalaminya. Masa TK gue memang sudah sedikit terlupakan dengan berkembangnya usia dan pengalaman yang lain. Tapi gue masih mengingat beberapa kenangan yang sepertinya akan terus tersimpan di memori kepala gue. Salah satunya adalah ketika salah seorang teman gue, perempuan, berkelahi dengan saudara laki-laki gue, Nicky.

Entah karena hal apa yang menyebabkan teman perempuan yang sudah-gue-lupa-namanya tiba-tiba mengambil sebuah sapu lidi panjang mirip film 'Harry Potter' berlari mengejar Nicky. Menurut pandangan gue, Nicky sepertinya berbuat iseng ketika teman gue tersebut sedang bermain. Selagi mengejar Nicky, teman gue terus berlari sambil beberapa kali melemparkan sapu lidi kearahnya. Ekspresi Nicky? Tentu saja Dia tertawa. Mungkin saat itu dipikirannya adalah rasa senang dan puas bisa isengin orang. Haha!

Kejadian lainnya selama gue TK dan masih membekas di otak gue adalah ketika gue punya teman anak baru kembar. Namanya Ricko dan Ricky. Seperti anak TK pada umumnya mereka berdua punya wajah yang menggemaskan atau istilah bahasa sekarang unyu. Badan mereka berisi (dibaca: gemuk) dan berkulit putih. Nyokapnya tiap hari anter - jemput mereka. Sepertinya Ibu mereka adalah pegawai kantoran jika dilihat dari cara berpakaiannya. Gue masih inget? Tentu saja. Ibunya bahkan melakukan hal tersebut selama kurang lebih 1 tahun, semasa TK Besar.

Siang itu, ketika suasana terlihat rame yang dipenuhi anak-anak TK beristirahat, tiba-tiba kejadian tak terduga menggemparkan sekolah Bintang Kejora. Si kembar Ricko - Ricky bikin panik satu sekolah. Mereka yang sejak tadi terlihat tenang-tenang saja saat bermain ayunan harus mengalami tragedi buruk. Cerita bermula ketika Ricko - Ricky duduk di bangku ayunan bersama. Kemudian entah karena bosan, Ricko mengambil posisi dibelakang ayunan dan bersiap-siap mendorong ayunan. Ketika ayunan didorong td kembali padanya, sepertinya Ricko kurang konsentrasi menangkap besi pada ayunan. Dan 'Plaaakk..' ayunan tersebut dengan keras menghantam muka dan kepala Ricko. Semua anak-anak TK lainnya dan guru-guru panik. Muka dan kepala Ricko penuh darah. Ricko jatuh terduduk dan sepertinya Ia terlempar beberapa meter dari ayunan.

Ricky yang menyadari saudara kembarnya mengalami musibah langsung segera turun dan menghampiri Ricko. Dan tidak lama kemudian, Ricko pingsan. Orang tua Ricko sudah sampai di sekolah, mungkin Beliau dihubungi oleh pihak sekolah lebih dulu. Seketika kemudian Ricko dibawa ke klinik Anggrek dekat Sekolah. 

Setelah Ricko dibawa ke klinik, kami disuruh masuk ke dalam kelas walaupun jam istirahat belum selesai. Kami terlihat panik dan menangis. Sepertinya guru-guru gue bingung harus berbuat apa. Pikirannya bercabang antara kami dan kejadian Ricko. Guru saya memanggil teman guru lainnya yang ditugaskan untuk meng-handle kami. Guru skaligus kepala sekolah TK Bintang Kejora akhirnya menyusul ke klinik untuk melihat kondisi Ricko. Dan kami kembali beraktifitas seperti biasa di dalam kelas ditemani oleh Bu Yuli, guru nari kami. Di kelas kami berusaha meredam kejadian buruk tersebut dengan menari. Secara fisik kami memang menari. Tapi secara psikis, kami memikirkan Ricko. Fokus kami saat itu cuma 1, kondisi Ricko.

Hari demi hari berlalu tanpa Ricko. Kondisi Dia belum stabil dan harus beristirahat dirumah. Ricky kembali bersekolah setelah kira-kira 2 hari tidak masuk. Baby sitter Ricky mengantar - jemput Dia setiap hari menggantikan Ibu Dia yang harus merawat Ricko. Beberapa hari kemudian, Ricko masuk sekolah dengan kondisi kepala yang diperban. Kami menyambut Ricko dengan senang walaupun kami harus sedikit miris melihat kondisinya sekarang. Semoga cepat sembuh Ricko! ucapan tulus kami untuk Ricko.

Sejak saat itu kondisi sekolah kembali seperti biasa. Kejadian buruk itu tidak akan pernah terulang. Ricko - Ricky, teman kembar gue udah pindah sekolah sejak lulus TK. Teman-teman gue yang lain juga sudah melanjutkan tingkat pendidikan ke sekolah lain, walaupun beberapa diantara kami masih melanjutkan sekolah di Bintang Kejora.

Tentang Saya


*soundtrack BCL - Tentang Kamu*

Nama saya adalah Virginia Martha Lucia. Saya terlahir dari pasangan Ludwig Pattiwael van Westerloo dan Cornelia Maturbongs. Lahir pada 29 November 1994 belum cukup tua kan ya? hahaha.. Anak pertama dari 3 bersaudara membuat saya jadi contoh untuk Chelsea Gisela Viona dan Alfred Garziano, kedua adik saya. Majikan dari anjing lucu yang menjelma menjadi anjing 'kampret' bernama Chippy memang menguras tenaga.

I'm Indonesian and I'm proud! dan DKI Jakarta disinilah saya tinggal. Sebuah perumahan yang tidak perlu disebutkan namanya sudah menjadi tempat tinggal yang menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan untuk saya. Walaupun begitu, saya juga akan berpikir 2x jika harus meninggalkan perumahan ini. Terlalu banyak canda, tangis, kecewa dan bahagia bersama warga perumahan ini :)

*Glenn Fredly - Rame-Rame*

Bintang Kejora menjadi saksi hidup saya semasa TK hingga SMP. Sekolah yang terletak di perumahan Cengkareng Indah ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Dan itu berlaku bagi mama dan papa saya. Bukan hanya saya, kedua adik saya Chelsea dan Rino, begitulah mereka disapa, juga bersekolah disini. Tingkat pendidikan di Bintang Kejora dari TK - SMA memang cukup terkenal karena kualitasnya. Namun sayang sekali, saya hanya melanjutkan pendidikan disini hingga tingkat SMP.

SMK Strada II merupakan sekolah lanjutan saya dari tingkat SMP di Bintang Kejora. Cukup jauh letaknya dengan rumah saya, tapi tidak mematahkan semangat saya untuk bersekolah disini. Belum terlalu terkenal memang jika dibandingkan dengan SMK Strada I yg merupakan kantor pusat dari SMK Strada I-SMK Strada III. Namun, sikap guru - guru dan karyawan SMK Strada II ini yang tidak pantang menyerah mampu membawa nama SMK Strada II kearah yang lebih baik dan akan semakin terkenal tentunya. Disiplin merupakan peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa-siswi disekolah ini.

*Project Pop - Ingatlah Hari ini*

Idola! Terlalu banyak aktor, aktris, atlet dan musisi yang terkenal di Indonesia cukup membuat saya bingung untuk mengidolakan siapa yang terbaik. Masing-masing diantara mereka mempunyai kelebihan tersendiri yang dapat dibanggakan dan layak untuk dijadikan idola. Namun dari sekian banyak itu, saya menjatuhkan pilihan saya pada seorang musisi, Joshua Matulessy atau biasa dikenal Jflow. Berkulit hitam manis dan lesung pipit yang dalam serta mempunyai style sendiri dalam bernyanyi hampir membuat saya 'gila'. Dan yang lebih hebat serta membuat saya bangga, Dia adalah musisi asal Ambon. Ya, tentu saja, Ambon memang dikenal sebagai gudang penyanyi suara emas, selain Batak :)

*now playing Jflow - Wow*

Indra Widjaya, Raditya Dika dan Agnes Jessica adalah idola lain saya dibidang menulis. Buat saya, mereka adalah orang yang cukup hebat di bidangnya. Mengeluarkan semua emosi dan perasaan dalam bentuk tulisan yang enak dibaca memang menjadi daya tarik tersendiri buat saya. Mereka hebat!

Punya Idola di luar negeri? Tentu saja ada. David James Archuleta namanya. Dia adalah runner up dari acara bergengsi American Idol. Berbeda dengan Jflow yang beraliran Hip-Hop, David Archuleta, biasa disapa, merupakan penyanyi beraliran pop. Dan sekali lagi, mempunyai ciri khas! Saya hampir tidak pernah absen menyaksikan Dia di tv. Bernyayi dengan jiwa dan kadang membuat saya hampir menangis memang menjadi poin lebih untuknya! Proud of you!


Sekian tentang saya. 
Info lengkap contact me: 
Twitter - @virginiamarthaL
Facebook - Virginia Martha Lucia