Jujur, gue
udah males buat lanjutin cerita cinta masa lalu gue yg suram-_-" tapi
semuanya udah gue mulai, gue udah terlanjur cerita disini dan gue pikir ini
harus gue akhiri biar sesuai dengan alur ceritanya secara nyata. dan, huh!
menulis tentang Agustus 2011 ini sebenarnya sama seperti membuka luka lama gue
yg sengaja menjadi rahasia tersendiri buat gue. belom banyak yang tahu tentang
cerita ini, hanya beberapa sahabat yg dapat dihitung dengan jari yang sudi
mendengarkan cerita gue, salah satunya Angel. Gue heran, kenapa manusia ini
masih mau membaca postingan gue, Agustus 2011. padahal gue udah menceritakan
kejadian nya lengkap seperti yg gue tulis disini. dan dia masih penasaran
mengenai kelanjutan ceritanya.. But, thank you for your support! dan ini akan
menjadi postingan panjang gue...
---------------------------------------------------------------------------------
Gelang
yang terbuat dari kayu itu masih gue pake sampai detik ini. rendy pernah bilang
kalo gelang ini dia beli buat gue, dan dia minta gue menjaganya biar ga rusak
apalagi hilang. dia juga pesan ke gue, kalo gelang ini buat tanda
kenang-kenangan. awalnya gue ga mengerti maksud ucapan dia, makanya gue cuma
mengiyakan aja. Bulan demi bulan berlalu gue lewatin sama rendy tanpa status yg
ga pasti. gue ga pernah memusingkan hal tersebut. karena buat gue, buat apa
status lo pacaran tapi pacar lo jauh? mending seperti ini, tanpa status dan
rendy tetap di dekat gue. walaupun seringkali gue risih sama pertanyaan teman
gue yg menyindir gue buat pacaran, tapi gue tetep cuek. *devil*
Desember!
juga salah satu bulan bersejarah buat hubungan tanpa status gue dengan rendy.
tepat malam natal, 24 Desember 2011 gue melewati setiap momen kembang api yg
hiruk-pikuk sama dy. ketawa bareng, ngobrol bareng (skali lagi, gapernah
lama..). rendy janji bakalan menemui gue pas malam natal, dan dia menepatinya.
sekitar setangah 1 pagi, rendy datang dengan kaos orange belanda, jaket kulit,
jeans biru ke item2an dan sepatu nike! awesome, dia tampil keren saat itu!
sungguh, gue sangat berharap hari itu akan menjadi hari terpanjang yang harus
gue lalui. kalo ada yg bisa menggambarkan perasaan gue saat itu mungkin seperti
lo mendapatkan nilai 95 di mata pelajaran yg amat sulit buat lo jangkau, dan
ternyata lo berhasil dengan nilai hampir sempurna tersebut. hebat!
malam
natal gue lewati dengan orang-orang yg gue sayangi dan sangat berarti buat gue,
keluarga besar, rendy dan sahabat2 gue memberikan kesan istimewa tersendiri
dihidup gue, khususnya Natal 2011. Terimakasih :)
Sejak malam natal itu, gue gabisa lama2 dekat sama rendy, makanya gue
memutuskan untuk menerima ajakan teman gue buat keliling2 komplek sambil
melihat kembang api dan mengucapkan selamat natal. Beberapa lama kemudian, bbm
gue penuh dengan tulisan "PING!!!" dari rendy. "apa?" jawab
gue singkat. "lu dimana? ksini cepet, gue sendirian, anak2 pada gatau kmana.."
bales rendy. Gue pikir cukup waktu gue sama teman gue, dan skarang waktunya gue
sama rendy. aneh, gue selalu antusias meluangkan waktu gue buat dy. Gue balik
ke tempat gue ketemu rendy tadi, tapi dianya ga ada. akhirnya gue memutuskan
untuk pulang kerumah dan tidur. sampai dirumah gue ga langsung tidur. Sepupu
gue, Shella minta diteminin nonton tv. orang rumah udah pada tidur, cuma gue
dan shella yg masih still watching on tv!
beberapa
menit kemudian, rendy bbm gue menanyakan keberadaan gue. "gue
dirumah" balesan sms gue buat rendy. "gue di depan warung, gue
haus" kata rendy. depan rumah gue emang ada warung tapi udah tutup kalo
tengah malem gini. rendy disitu katanya. "minumlah, lu kerumah Bella aja
tuh.." jawab gue. rumah Bella lagi menjadi tempat pesta natal saat itu.
gue dan teman2 bella yg lain, termasuk rendy diundang ke acara pesta natalnya.
gue dateng cuma sebentar buat numpang makan doang-_-" maklum, hari itu gue
pulang gereja malem banget dan masakan dirumah udah abis.
"disitu
ga ada air putih.." jawab rendy yang diikuti dengan emoticon wajah
memelas. "gue gabisa keluar ren, gue udah dirumah.." bales gue. agak
lama rendy bales bbm gue, dan gue juga cukup panik menunggu balesan bbm dy.
"gue butuh lo gin," tiba2 rendy bbm gue kayak gini. "gue gabisa
ren, lu gila? lu mau ketahuan ortu gue?" jawab gue kesel. "badan gue
panas lagi, gue butuh air putih, dan gue butuh lo!" kata rendy.
Gue
mencari akal gimana caranya gue bisa keluar rumah tanpa sepengetahuan ortu dan
adik gue. Shella! Gue ceritain semua bbm rendy ke dia. gue tahu shella bisa
menjaga rahasia. walaupun awalnya shella ngelarang gue buat temuin rendy,
karena dia juga takut ketahuan ortu dia buat bantuin gue ketemu rendy. tapi
akhirnya, shella bantuin gue dengan alasan yang ga terpikirkan di otak gue.
Gue dan
shella mengendap-ngendap keluar dari rumah buat ketemu rendy. tapi ga lama
kemudian, kita kepergok sama bokapnya shella. "mau kemana shel?"
tanya bokap shella. "hmm, mau ke rumah bella bentar pa.." jawab
shella tanpa ragu. "ohyaudah" jawab bokap shella sambil membukakan
kita pintu. dan kita buru-buru pergi dari rumah. "lo dimana ren?"
tanya gue. "gue dirumah iyan" jawab rendy. "lo gila? kita mau
ketemuan di rumah iyan? nanti ortu iyan ngadu ke ortu gue gimana ren?"
bales gue. "disini ga ada orang gin, cuma gue sendiri" kata rendy.
tanpa
buang2 waktu, gue dan shella langsung kerumah iyan. shella berada di belakang
gue untuk memastikan kondisinya tetap aman. sampai dirumah iyan, gue langsung
masuk dan menemukan rendy lagi duduk kedinginan diujung tembok dekat pintu. gue
dateng dan membawa segelas air putih buat dy. "udah makan?" tanya gue
yg benar2 khawatir dengan kondisinya saat itu. rendy cuma menggelengkan
kepalanya. mukanya pucat pasi, badannya panas dan pandangannya kosong.
"gue ambilin makan ya." tanya gue. sekali lagi, dia cuma
menggelengkan kepala sebelum dia bilang "gue cuma butuh lo disini.."
kira-kira
15 menit gue temenin rendy tanpa melakukan apapun, sebelum gue menyuruh dy buat
istirahat dirumah iyan. shella juga udah kasih kode biar kita cepat pulang.
"sabar shell, bentar lagi ya" jawab gue ke shella. akhirnya gue
memutuskan untuk balik kerumah sebelum bokap shella curiga dan mencari kita.
"gue
balik ya ren, gaenak sama shella." kata gue. "iya, makasih gin"
jawab rendy. Gue dan shella langsung lari dari rumah iyan ke rumah gue. sampe
depan rumah, kita ketemu bokapnya shella yg udah nungguin depan pintu.
"udah ke bella nya? tanya bokap shella sambil membukakan pintu.
"udah, jawab shella acuh sementara gue sibuk memikirkan jawaban apa yg
bakal gue katakan kalo om gue yg satu ini nanya secara mendetail~ tapi
ternyata, bokap shella cuma ikutan masuk ke dalam rumah, mengunci pintu dan
akhirnya masuk kamar. Huh! lega rasanya.
dirumah,
gue bbm rendy menanyakan keadaannya. "badan gue masih panas, tp gue udah
dikamar iyan" jawab rendy. "bagus, yaudah deh, gue tidur duluan
ya" kata gue. "iya gue jg mau tidur, thanks gin" bales rendy.
***
sejak
natal itu, gue jadi semakin sangat dekat sama dy. gue juga punya shella yang
mau dengerin gue dan menjaga rahasia gue. setidaknya gue ngerasa lebih
terlindungi kalo gue mau ketemu rendy lagi. namun shella juga terkadang sama
kayak ortu gue, dia ingetin gue buat menjauh dari rendy sebelum perasaan gue
terlalu jauh sama dy. tapi shella terlambat, gue udah terlalu dalam menyayangi
rendy bahkan mencin*ai dy.
sebentar
lagi tahun 2011 akan berakhir, dan rendy udah bilang ke gue kalo dia gabisa
dateng pas malam tahun baru, karena dia harus pergi sama keluarga pacarnya ke
Jogja. gue sedih, tapi gue juga senang karena rendy ngomong ini ke gue,
setidaknya gue berpikiran kalo gue berarti buat dy. malam tahun baru itu gue
lewati dengan keluarga dan teman2 gue lagi, tanpa rendy. gue ngerasa sepi, gue
ngerasa hampa, dan gue seperti ingin menangis.
gue sempat
cerita ke temen sekolah mengenai hubungan gue dan rendy, sebut aja namanya
Nini. dia memberikan saran sama seperti orang tua gue dan shella yang harus
menjauhi rendy secepatnya. tapi gue tutup kuping dan tetap berjalan sesuai
dengan keyakinan gue yang sebenarnya salah. Nini bilang gue ga salah kalo gue
menyanyangi rendy, tapi yang salah adalah mengharapkan rendy yang sudah menjadi
milik orang lain. "andai rendy belom punya pacar saat itu, gue akan
mendoakan hubungan kalian" kata Nini. sejak itu gue mulai berpikir untuk
menjauhi rendy lagi.
rendy udah
balik dari Jogja, dan dia minta gue buat temuin dy dekat gereja rumah dy. gue
memenuhi permintaannya, namun kali ini gue dateng sama shella. beberapa hari
setelah pertemuan itu, nyokap negor gue sambil marah2 dan menanyakan kejelasan
hubungan gue sama rendy. gue sempat kaget mengetahui nyokap menanyakan hal ini
sama gue. "aku ga jadian ma, dy cuma nitip beliin makanan doang tadi,
yaudah aku kasih. kalo ga percaya tanya aja sama shella" jawab gue jujur.
sebelum pertemuan itu rendy emang udah sms gue buat nitip makanan, karena gue
lagi diluar saat itu. "oke, mama percaya sama kamu, tapi papa kamu?"
tanya mama. "ya bilang aja sama papa kalau rendy tadi nitip makanan sama
aku, trus aku ketemu dy buat kasih makanannya. makanya jangan terlalu percaya
kata orang, percaya sama anak sendiri." jawab gue ketus. usut punya usut
ternyata nyokap tau hal ini dari temen bokap yang ga sengaja liat gue sama
rendy, dan dia langsung lapor ke ortu gue.
detik itu
juga gue langsung sms rendy biar kita gausah ketemu lagi. rendy tanya alasannya
dan gue ceritain semuanya. rendy mengerti dan dia menerima. hubungan gue sama
rendy kini cuma sebatas sms. dan kalau pun ketemu dy, gue cuma smile simple
seperti pertama ketemu dy. gue takut terjadi apa2 sama rendy gara-gara kejadian
ini. bokap pernah bilang kalo dia bakalan ngawasin gue lebih ketat lagi.
rendy
menghilang.. gue udah jarang sms-an sama dy, jarang ketemu pula. dia udah ga
main kerumah tian kayak dulu. rendy hilang seperti ditelan bumi.. dan gue
kembali menyendiri.
Gue harus
move on! rendy udah ninggalin gue tanpa sepatah kata pun. dia menjauh dari gue
secara diam-diam sebelum akhirnya benar2 meninggalkan gue yang masih mempunyai
sejuta hati buat dy.
***
berhari-hari,
berbulan-bulan gue mencoba mempelajari semua hal yang udah terjadi. walaupun
sulit, gue tetap berusaha buat meyakinkan diri gue kalo omongan orangtua,
shella, dan nini itu benar. harusnya gue menjauh dari rendy sejak awal.
penyesalan selalu datang terlambat itu benar. tapi kalau kau hanya terus
menyesal tanpa melakukan perubahan, itu yang salah. gue jadi inget ketika gue
sms-an atau bbm-an sama rendy, gue mengacuhkan beberapa orang terdekat gue yang
mungkin saat itu lagi butuh gue. gue jadi inget ketika gue harus brantem sama
bokap&nyokap gara2 pertemuan rahasia gue sama rendy. gue jadi inget ketika
gue harus bohong sama bokap shella cuma untuk ketemu rendy, bahkan gue juga
terkesan mengajari shella untuk ikut berbohong demi gue.
semua
terasa hancur, dan hati gue benar-benar sangat sakit. gue bahkan seperti merasa
terkena sesak nafas setiap kali secara ga sengaja ketemu rendy. sedih, sakit,
kecewa bercampur jadi satu. semua kenangan yang udah rendy kasih ke gue masih
terekam sangat jelas di otak gue. awalnya gue nangis pas rendy ninggalin gue,
tapi mungkin karena sakit yang gue rasain lebih hebat dari rasa sedih gue, gue
seperti tidak ingin mengeluarkan air mata sedikit pun. gue ngerasa semuanya
sia-sia dan ga ada artinya.
mungkin
rendy emang ga jelasin alasan dia tinggalin gue. tapi skarang gue jadi berpikir
kalo rendy harus memilih antara gue dan sang pacar. dan.. dia lebih memilih
sang pacar dibanding gue. salah satu diantara kita memang pasti ada yang
tersakiti, dan gue terima kalo itu adalah gue. sekarang gue mengerti kenapa
rendy pernah bilang kalo gelang itu adalah tanda kenang-kenangan..
***
waktu
terus berjalan sementara gue masih larut dalam kesedihan yang gue pilih
sendiri. life is choice and that's true! gue percaya dibalik semua ini ada
rencana Tuhan yang jauh lebih indah dari apa yang gue pikirkan. gue sadar kalo
gue salah dan gue mau berubah. gue memilih kebahagian dan hidup gue
selanjutnya. gue ga pernah berusaha buat melupakan rendy. gue hanya berusaha
untuk tidak terlalu sering memikirkan dia. gue juga selalu berusaha untuk
benar2 melepaskan dy.
Anyer,
gelang kayu, dan beberapa lagu yang sempat dikirim rendy ke gue telah menjadi
kenangan yang ga akan pernah habis gue puter ulang di otak gue. gue udah
mengiklaskan rendy dengan sang pacar. gue juga berdoa semoga hubungan rendy dan
sang pacar berjalan mulus tanpa masalah yang berarti.
***
-lupa
tepatnya tanggal berapa- nyokap memberikan gue sebuah kartu
undangan ketika gue lagi belajar buat menghadapi ujian sekolah. nyokap melemparkan
kartu undangan tersebut tepat diatas buku yang lagi gue baca. dari sampul depan
tertulis nama rendy dan sang pacar. ternyata, itu adalah undangan pernikahan
rendy dan sang pacar, sebut aja kak kezia. sedetik kemudian gue cukup tertegun
memandangi undangan pernikahan yang dilengkapi pita merah ini, sebelum akhirnya
gue tersenyum menatap undangan tersebut.
gue pengen
banget dateng ke pesta pernikahan rendy dan kak kezia, mengucapkan selamat dan
meyakinkan dy, kalo kak kezia adalah orang yang paling pantas berada disamping
dy. tapi sayangnya saat itu gue harus fokus ke ujian sekolah, jadi dengan
terpaksa gue tidak menghadiri acara tersebut.
hubungan
gue dan rendy udah berakhir. dan sekarang rendy punya kehidupan baru bersama
kak kezia
***
gue emang
gabisa hadapi kenyataan pait ini sendirian, tapi gue punya Tuhan yang
memberikan gue kekuatan dan harapan baru. gue punya keluarga, shella, dan nini
yg masih ada buat gue dan selalu support gue. gue bersyukur pernah dekat sama
rendy, pernah merasakan indahnya dan bodohnya orang jatuh cinta, dan gue banyak
belajar darisana.
Jangan
terlalu gampang memberikan seluruh hati lo buat orang yang lo sayang
(pacar/gebetan). dengerin apa kata sahabat2 lo, dengerin KATA HATI bukan logika
, dan dengerin keluarga lo karena hanya mereka yang sangat mengerti lo lebih
dalam. setidaknya itu menjadi pelajaran tersendiri buat gue :)